Selasa, 30 Mei 2017

Lip



Cast:
Cho Kyuhyun
Kang Minji

.

Genre:
Fluffy

 Rate:
Teenage
.
.


Cause that baby pink is the sweetest I ever taste

.
.

"Appa, aku pergi~"

Tangan mungilnya memeluk erat sebelum melambai bersemangat, tersenyum saat sang ayah mengecup singkat. Berjalan menuju Yesung yang menunggu di depan pagar.

"Jaga Minji baik-baik, Jonghoon." berpesan melihat lelaki itu menangkap tangan kecil anaknya.

"Nde, samchon." Yesung mengangguk, tersenyum kecil saat Minji menariknya untuk memulai langkah. Menatap lagi sang paman yang memperhatikan kepergian mereka di belakang.

.

"Kau sudah menghubungi Kyuhyun?" Yesung menoleh, Minji memainkan ponsel di sampingnya. Membiarkan tangan yang lain berada dalam genggaman lelaki itu, sedang langkah mereka terasa ringan di trotoar.

"Sudah," mengangguk tanpa menoleh, "aku menyuruhnya menunggu di tempat janjian kita, oppa." dan yang Yesung lihat, Minji hanya sibuk me-reject panggilan Kyuhyun dalam ponselnya.

"Kau yakin rencana kita akan berhasil? Dia bisa saja semakin membenciku setelah ini." mengingat bagaimana namja Cho itu benar-benar tidak suka melihat orang lain menyentuh Minji-nya.

"Tidak akan, kau tenang saja~"

Minji yang tersenyum membuat keadaan terasa lebih baik, yeah, setidaknya sampai Kyuhyun benar-benar belum mengamuk. Menatap ke depan lalu menemukan seseorang berdiri di tengah jalan. Orang yang sejak tadi menghubungi Minji, menatap mereka dengan wajah datar dan tangan yang menyimpan ponsel.

"Oh, Kyu? Kau disini?" Minji tak cukup terkejut sebenarnya, panggilan yang terus di-reject tentu saja membuat lelaki itu marah. Dan good acting yang ia punya cukup untuk membuat wajah itu semakin kesal.

"Bukannya kita hanya harus bertemu di kedai ramen?"

"Aku tersesat.” jawaban cukup dingin, Minji menahan senyum saat mengangguk, mengeratkan genggaman pada Yesung saat Kyuhyun melirik tautan tangan mereka. Tampak memberikan tatapan membunuh pada sepupunya yang kini hanya diam.

"Kalau begitu kita pergi bersama saja~"

Minji menatap antusias pada Yesung lalu menarik lelaki itu bersemangat, meninggalkan Kyuhyun yang kini menghela nafas. Berbalik untuk menatap gadisnya yang tertawa bersama Kim itu. Ck, ia tidak datang untuk hukuman seperti ini.

.

"Oppa, apa fotoku sudah bagus?"

Bertanya pada Yesung membuat lelaki itu mendekat, ikut menatap ponsel yang diperlihatkan Minji. Menampilkan selfie yang baru diabadikan gadis itu, terlalu manis sampai menutupi sebagian mangkuk ramen di sampingnya.

"Bagus, tapi sepertinya kau perlu foto yang lebih banyak." dan Minji segera berpose saat Yesung meraih ponselnya, tertawa saat lelaki itu memperlihatkan wajahnya yang tampak aneh. Tak cukup sadar dengan kehadiran orang yang ia ajak janjian.

"Oppa, selfie bersamaku~"

Dua tubuh itu merapat, Minji menyandar pada Yesung, mempertahankan senyum ketika lelaki itu menghitung sampai tiga. Membuat Kyuhyun lagi-lagi menghela nafas, terlalu jengah. Ramen di depannya tak cukup membantu untuk melampiaskan amarah.

"Kyu, bisa fotokan kami?"

Kali ini Kyuhyun menoleh, menatap ponsel oranye yang disodorkan Minji. Meraih benda pintar itu ragu, sedang dua orang terhalang meja di hadapannya kini sudah mengangkat dua jari membentuk v sign.

"Kau bisa berhitung saat mengambil gambar." tombol shutter sudah hampir Kyuhyun tekan, meski dalam hati benar-benar mengutuk tangan Yesung yang merangkul santai pundak kecil favoritnya. Ini jelas berlebihan, Kyuhyun cemburu.

"Kyu, kau sudah memotret kami belum?" Minji menatap sebal melalui kamera, bertanya tidak suka. Sial, Kyuhyun tidak memenuhi janji untuk membuat gadis itu semakin marah.

Hap!

Meraih lengan kecil itu secepat kilat, lalu menariknya cukup kasar. Sengaja menulikan telinga saat Minji mengeluh sakit di belakang, terus melangkah menuju pintu keluar tanpa peduli Yesung yang tertinggal, atau orang-orang yang menatap heran.

"Yak, Kyu, sakit~!" bahkan rasanya Minji akan terhuyung karena Kyuhyun melangkah terlalu cepat, memekik tanpa sadar saat lelaki itu menariknya hingga berhadapan.

"Yak, kau menyakitiku~!" dengan lengan yang kini memerah dan berdenyut sakit. Tempat sepi itu cukup membuat Minji mengecilkan volume suara, dan tatapan datar Kyuhyun sama sekali tidak memperbaiki suasana.

"Puas sudah membuatku cemburu?" adalah kalimat membekukan yang membuat Minji semakin takut, bahkan nyeri di lengan tak lagi ia rasa, lebih memilih menunduk daripada beradu pandang dengan Kyuhyun.

"Ku tanya padamu, puas sudah membuatku cemburu?" Kyuhyun sama sekali tak membentak, atau bernada tinggi. Hanya bertanya ringan, dan keadaan yang sunyi membuat pertanyaan itu terasa menggema di atmosfer.

"Minggu lalu ke Jeju bersama Donghae, dua hari setelahnya di kapal pesiar bersama Siwon, lalu jalan-jalan ke Gangnam dengan Leeteuk hyung."

Dan semua itu benar-benar tidak bersama Kyuhyun. Bahkan Minji sama sekali tidak menghubunginya, mengacuhkan seluruh panggilan dan ratusan pesan Kyuhyun karena sibuk meng-upload setiap kegiatan di akun instagram. Tentu saja ia tahu dari Eunhyuk, stalker sekaligus sepupu jauh Minji yang kini bekerja padanya.

"Kemarin ku dengar kau ke Lotte World bersama Shindong dan Eunhyuk, ke pemandian air panas bersama Sungmin dan- siapa pacar temanmu itu? Myungsoo?"

Minji semakin menunduk, memundurkan langkah ketika Kyuhyun mendekat. Bahkan jarak mereka terlalu dekat sekarang, membuatnya menggigit bibir. Ia tidak tahu tentang Kyuhyun yang mengetahui jadwal selingkuh-nya.

"Dan hari ini mengajakku bertemu bersama Yesung, hebat sekali kau."

"Lalu apa bedanya denganmu? Seohyun eonnie, Victoria eonnie, Luna eonnie, dan eonni-eonnie cantik lain di perusahaanmu. Kau juga berkencan bersama mereka, kan." kalimat Minji bergetar, membuat Kyuhyun terdiam beberapa saat. Menatap Minji yang terus menunduk, menggigit bibir tipisnya sampai memerah.

"Jadi jika kita sama, menurutmu itu akan menyelesaikan masalah?" Minji tahu jawabannya adalah tidak, tapi ia sudah terlanjur melangkah jauh. Balas dendam adalah apa yang dapat membuat mereka setimpal.
 
"Kau itu peselingkuh, kau pergi ke Yeongdo bersama Krystal eonnie, memberitahuku saat kalian sudah sehari disana. Wanita itu bahkan meng-upload fotonya bersamamu. Kau tahu, Ryeowook oppa bilang kalian-"

Kyuhyun menariknya dengan cepat, tak cukup sanggup mendengar kalimat bergetar itu. Dan Minji spontan melepaskan diri, melangkah mundur untuk menghindar dari Kyuhyun.

"Aku akan pulang bersama Yesung oppa." meski ia tidak tahu ini jalan apa, dan Yesung sedang dimana. Tapi menghindari Kyuhyun jauh lebih baik sekarang.

"Yeobosseyo, Seo Jeohyun-ssi."

Dan kalimat Kyuhyun bersama ponsel yang tiba-tiba diangkat ke telinga itu menghentikan pergerakan Minji, membuatnya mendongak kecil. Mendapati Kyuhyun yang kini menatapnya dengan tajam, sedang telinga lelaki itu dipasang untuk mendengarkan kalimat seseorang di seberang.

Itu Seohyun. Untuk apa wanita itu menelpon Kyuhyun malam-malam.

"Ya, aku ada waktu besok. Ada apa?"

Minji mengamati dengan teliti, meski tak cukup mampu mendengar apa yang dikatakan wanita di seberang. Sedang Kyuhyun tersenyum kecil di sela bicaranya, menangkap jelas bagaimana wajah Minji terkejut imut.

"Jika sekadar bertemu, aku punya banyak waktu untuk itu. Haruskah aku menjemputmu? Oh, atau aku harus mem-booking tempat untuk janjian kita?"

Ada tawa menyebalkan disana, samar-samar Minji juga dapat mendengar tawa renyah wanita itu. Membuatnya semakin kesal. Tentu saja Kyuhyun sedang membalasnya, membuat cemburu, merancang waktu janjian dengan wanita lain.

"Apa? Mana mungkin. Minji akan jalan-jalan bersama Heechul oppanya besok, jadi dia tidak akan marah." namanya disebut, Kyuhyun ini tidak menyadari keberadaannya atau pura-pura tidak sadar? Wajah peselingkuh itu bahagia sekali dapat berkencan dengan wanita cantik.

"Baiklah, jam berapa aku harus menjemputmu?"

Cukup. Kyuhyun telak tukang selingkuh.

Bugh!

Memukul dada bidang itu keras sampai Kyuhyun melenguh kecil, Minji segera berbalik untuk pergi, tapi tak cukup cepat dari Kyuhyun yang lebih kuat menarik tangannya. Menabrakkan tubuh kecil itu pada dadanya yang kokoh, memeluk erat ketika tangan yang lain masih menggenggam ponsel.

"Ah, mianhae, Seo-ssi, ku pikir aku berubah pikiran." menjatuhkan dagu di pundak kecil yang sempat dijamah Yesung, Kyuhyun memejamkan mata sejenak, membiarkan Minji mendengarkan kalimatnya dari dekat.

"Kau urus saja dokumennya bersama Kim Kibum, kau tahu kau tidak memerlukanku lagi." tak ada jawaban di seberang, membuat Minji memasang telinga lebih tajam.

"Lagipula Minji-ku sedang tidak dalam mood yang baik sekarang, aku harus memberinya perhatian ekstra." kali ini Minji menahan senyum, terlalu gengsi untuk mengakui ia tersipu mendengar kalimat lelaki itu. Membiarkan jemari kecilnya menggenggam ringan jas Kyuhyun di belakang.

Bahkan Cho ini sangat mengerti moody-nya tanpa diberi tahu.

"Akan sangat membantu jika kau langsung berkomunikasi dengan Kim Kibum mulai sekarang, tidak perlu melaluiku. Aku masih harus mengawasi projek lain."

Permintaan maaf terdengar berulang-ulang diucapkan, dan Kyuhyun hanya menggumam. Mengecup lama puncak kepala Minji yang kini masih diam di pelukannya, lalu melanjutkan percakapan.

"Ya." jawaban singkat, bahkan ucapan selamat malam wanita itu tak dihiraukan oleh Kyuhyun, segera mematikan ponsel dan memasukkan benda itu ke dalam saku, lalu memeluk gadisnya lebih erat.

Bugh!

"Ugh.. itu sakit, sayang." Kyuhyun tidak tahu sejak kapan gadisnya menjadi pemukul yang handal, tapi selain merenggangkan pelukan untuk menghindari tangan kecil yang malam ini mendapat kekuatan super, lengan kekarnya menarik pinggang ramping itu untuk semakin merapat.

"Kau itu menyebalkan~! Aku benci kau~!"

Cup~

Mata sipit Minji melebar tanpa sadar, wajahnya yang mendongak seketika bersemu setelah Kyuhyun menjauhkan wajah. Tersenyum karena berhasil membuat gadis itu bungkam.

"Nado saranghae.." bahkan jawaban itu sama sekali tak sesuai, tapi Kyuhyun sudah memeluknya seperti tadi. Dan Minji tak perlu waktu lama untuk sadar, kembali melayangkan pukulan pada dada hangat itu. Tapi tak cukup tenaga untuk membuat Kyuhyun meringis sakit.

"Jangan terlalu percaya ucapan Ryeowook atau Heechul hyung, mereka itu suka berlebihan.." bahkan Kyuhyun yang jelas-jelas bersama ayahnya di kantor diadukan Heechul sedang berduaan dengan karyawan baru yang seksi, belum lagi ucapan-ucapan omong kosong Ryeowook yang membuat Minji-nya merajuk.

"Tapi kau menyebalkan~" peselingkuh dan tukang tebar pesona. Minji benci kenyataan itu.

"Mereka itu klien-ku, sayang.. mereka tidak akan merebutku darimu.." menjadi alasan mengapa perusahaan Kyuhyun bisa maju sangat pesat, dan wanita-wanita itu langsung patah hati ketika melihat cincin yang tersemat di jari manisnya.

"Justru kaulah yang tukang selingkuh.. kau terang-terangan berkencan dengan pria lain, sedangkan pesan kekasihmu ini satu pun tidak pernah kau balas."

Mendengar itu Minji sontak mendorong Kyuhyun untuk melepas rengkuhan, menunduk dan kembali menggigit bibir, membuat Kyuhyun tidak tahan untuk menciumnya. Mengusap pelan bibir tipis yang tampak lebih merah dari pertama mereka bertemu tadi.

"Jangan digigit.." karena jika terus dilakukan, Kyuhyun tidak yakin imannya akan tetap kuat untuk tidak me-rape baby pink itu, menggigit dengan giginya atau yang lebih parah, takes her to a french kiss.

Danm - Kyuhyun and his wild fantasy.

"M-mianhae.. ini semua salahku.." hampir Minji akan kembali menggigit bibir jika jemari Kyuhyun tidak segera menahan.

"Sekarang percaya padaku, kan?" kali ini Minji mendongak dan Kyuhyun mengusap lembut pipi gempalnya. Tersenyum di sela anggukan, membuat lelaki itu mengembangkan senyum yang sama.

"Eum~" kembali mendapat kecupan sayang dan rengkuhan hangat.

.

Karena masih lapar, Minji memaksa Kyuhyun membeli ramen. Tidak di tempat Yesung tadi, ia bahkan tidak tahu sedang pergi kemana sepupu selcaholic-nya itu. Hanya satu cup ramyun di minimarket, duduk di kursi yang tersedia di depan swalayan itu dengan Kyuhyun yang terus memperhatikannya di seberang.

Ia juga cukup lapar sebenarnya, tapi melihat Minji menghabiskan porsi miliknya, rasanya makan saja sudah tidak ia perlukan. Terus menatap gadis itu sampai kadar gulanya kenyang.

"Ramen disini benar-benar enak! Kau seharusnya juga memakan ini, Kyu." mendongak setelah dua cup ramyun habis tak bersisa, Kyuhyun tertawa kecil menatapnya, membuat Minji bingung. Tapi saat lelaki itu memajukan tubuh dan menyentuh ujung bibirnya, Minji tahu bad habit-nya kembali terjadi. Belepotan.

"Kau ingin tambah lagi?" mengingat bagaimana gadis itu menyuap lahap ramen yang mengeluarkan kepulan asap, lagipula tidak seperti Minji baru kali ini memakan ramyun instan.

"Aniyo, aku harus pulang. Appa hanya membolehkanku keluar sampai jam sembilan." dan sekarang sudah hampir jam sembilan, bisa-bisa Minji menangis jika ayahnya tak membukakan gerbang.

"Kalau begitu kajja, ku antar kau pulang." mengulurkan tangan agar Minji menggenggamnya, berdiri bersamaan sebelum gadis itu tiba-tiba menghentikan langkah.

"Eo, apa kita akan menjemput Yesung oppa?" pertanyaan yang membuat Kyuhyun mengernyit bingung.

"Untuk apa? Dia pasti sudah pulang," lagipula lelaki itu tak akan berani berdekatan dengan Kyuhyun setelah kejadian menjengkelkan tadi.

"Ah, tapi, Kyu.." kembali Minji menahan langkah, menggenggam jemari Kyuhyun lebih erat, membiarkan lelaki itu menatapnya tidak mengerti sebelum membuka suara.

"Apalagi?" semakin bingung ketika Minji tiba-tiba menampakkan puppy, mendongak bersama mata yang mengerjap dan bibir yang cemberut.

"Belikan aku es krim~" ck, penjilat ini tahu bagaimana menaklukkan hati Kyuhyun.

.

"Cha.. sudah sampai~"

Langkah ringan sama-sama berhenti di depan gerbang besar, menyembunyikan hunian mewah dan ayah Minji di dalam. Kyuhyun sebenarnya bisa saja mencari taksi agar gadisnya pulang lebih cepat, tapi ini dating perdana mereka setelah sekian lama saling selingkuh.

Membiarkan genggaman tangan tetap bertaut dengan tubuh saling berhadapan. Minji sibuk menghabiskan es krim, jadi tak begitu sadar Kyuhyun tersenyum menikmati wajahnya.

"Masuklah, kau harus istirahat." karena ini sudah lewat dari jam sembilan, Kyuhyun saja bingung kenapa mata sipit itu masih terjaga sampai sekarang.

"Eum~ terima kasih sudah mengantarku pulang," dan untuk ramyun serta es krim. Kyuhyun tersenyum, tidak puas sekadar ucapan terima kasih sebenarnya.

Mengusap puncak kepala itu sesaat, lalu menunduk untuk menjumpai baby pink yang sejak tadi memanggilnya, membuat Minji sontak terkejut. Tentu saja hanya sekadar menempel, tapi lama.

"Mimpi indah, ne." berucap ringan, Kyuhyun belum gila untuk menikmati bibir tipis itu lebih jauh, Minjinya masih polos. Meski melihat gadis itu menunduk dengan wajah merah padam begini saja sudah membunuh testosterone-nya.

Menghapus perlahan sisa es krim di sudut bibir tipis itu, lalu karena tidak tahan, melayangkan kecupan lagi. Membuat Minji semakin salah tingkah, Kyuhyun yang agresif begini sama sekali bukan tandingannya.

"N-nde.. j-jalja, Kyu." melepas genggaman lalu berjalan cepat menuju gerbang, tapi langkahnya terhenti di tengah jalan, menoleh malu-malu pada Kyuhyun. Melihat lelaki itu tersenyum dan melambaikan tangan.

"Masuklah."

Minji maju selangkah, membuka gerbang lalu menoleh lagi, dan Kyuhyun masih menatapinya di belakang.

"Masuk, sayang." itu perintah, Kyuhyun tidak ingin lepas kendali. Tapi Minji itu menyebalkan, bagaimana mungkin wajah imutnya mengintip di celah pintu gerbang dengan ekspresi semanis itu.

"Ck~" anggap saja Kyuhyun gila, tapi menghadapi wajah menggoda itu benar-benar menyiksa iman. Tentu saja hukuman adalah apa yang akan membuat pemilik bibir manis itu jera.

Tapi baru Kyuhyun ingin melangkah, Minji sudah buru-buru menutup pintu gerbang. Bersembunyi di balik benda itu agar Kyuhyun tidak bisa menariknya keluar.

"Cepat masuk dan pergi tidur, jangan terus menggodaku. Kalau tidak aku akan memesan hotel sekarang."

Tidak ada sahutan dari dalam, hanya langkah kaki kecil yang terdengar menjauh samar-samar. Kyuhyun tertawa kecil, rasanya ia terlalu cabul malam ini. Lagipula siapa yang tahan jika berhadapan dengan bibir rasa stroberi itu.

Segera berbalik untuk pulang, pikirannya perlu waktu untuk istirahat, bukan malah memikirkan bibir Minji terus-terusan. Dan suara gerbang yang dibuka tidak sabaran membuat Kyuhyun menoleh ke belakang, menemukan Minji yang berlari lalu tiba-tiba memeluknya.

"Ada apa, sayang?" tentu saja Kyuhyun bingung, nafas tak beraturan dan wajah takut yang dibanjiri keringat dingin itu membuatnya seketika khawatir.

"D-di dalam sangat gelap.. a-aku takut~" cicitan yang menyedihkan, Minji-nya memang punya ketakutan berlebih pada kegelapan, tapi biasanya halaman yang membentang luas di setiap sudut istana peri kecil ini selalu dihiasi lampu warna-warni yang indah.

"A-aku tidak sedang menggodamu, Kyu, tapi.. bisakah kau mengantarku sampai ke dalam?"

Pertanyaan yang membuat Kyuhyun bungkam, lupa akan satu hal. Di dalam rumah masih ada ayah Minji yang menunggu kepulangan anaknya, bukan mustahil jika calon mertuanya itu sengaja mematikan lampu halaman.

Melakukan gerakan perhalan untuk menoleh sekeliling, mencoba menemukan CCTV terdekat. Apa sejak tadi lelaki itu mengawasi mereka? Ck, Kyuhyun belum terlalu dekat dengan -calon- ayah mertuanya itu dan malam ini skinship mereka terlalu banyak.