Cast:
Cho Kyuhyun
Kang Minji
.
Genre:
Fluffy
.
Rate:
Teenage
.
.
‘Cause that baby pink is the sweetest I ever taste
.
.
"Appa, aku pergi~"
Tangan mungilnya memeluk erat sebelum melambai bersemangat, tersenyum
saat sang ayah mengecup singkat. Berjalan
menuju Yesung yang menunggu di depan
pagar.
"Jaga Minji baik-baik,
Jonghoon." berpesan melihat lelaki itu menangkap tangan kecil anaknya.
"Nde, samchon." Yesung
mengangguk, tersenyum kecil saat Minji menariknya untuk memulai langkah.
Menatap lagi sang paman yang memperhatikan kepergian mereka di belakang.
.
"Kau sudah menghubungi
Kyuhyun?" Yesung menoleh, Minji memainkan ponsel di sampingnya. Membiarkan
tangan yang lain berada dalam genggaman lelaki itu, sedang langkah mereka
terasa ringan di trotoar.
"Sudah,"
mengangguk tanpa menoleh, "aku menyuruhnya menunggu di tempat janjian
kita, oppa." dan yang Yesung lihat, Minji hanya sibuk me-reject panggilan Kyuhyun dalam
ponselnya.
"Kau yakin rencana kita
akan berhasil? Dia bisa saja semakin membenciku setelah ini." mengingat
bagaimana namja Cho itu benar-benar tidak suka melihat orang lain menyentuh
Minji-nya.
"Tidak akan, kau tenang
saja~"
Minji yang tersenyum membuat keadaan terasa lebih baik, yeah, setidaknya sampai Kyuhyun
benar-benar belum mengamuk. Menatap ke depan lalu menemukan seseorang berdiri di tengah jalan. Orang yang sejak
tadi menghubungi Minji, menatap mereka dengan
wajah datar dan tangan yang menyimpan
ponsel.
"Oh, Kyu? Kau disini?" Minji tak cukup terkejut sebenarnya,
panggilan yang terus di-reject tentu
saja membuat lelaki itu marah. Dan good
acting yang ia punya cukup untuk membuat wajah itu semakin kesal.
"Bukannya kita hanya
harus bertemu di kedai ramen?"
"Aku tersesat.” jawaban cukup dingin, Minji menahan senyum saat mengangguk,
mengeratkan genggaman pada Yesung saat Kyuhyun melirik tautan tangan mereka.
Tampak memberikan tatapan membunuh pada sepupunya
yang kini hanya diam.
"Kalau begitu kita
pergi bersama saja~"
Minji menatap antusias pada Yesung lalu menarik lelaki itu bersemangat,
meninggalkan Kyuhyun yang kini menghela nafas. Berbalik untuk menatap gadisnya
yang tertawa bersama Kim itu. Ck, ia tidak datang untuk hukuman seperti ini.
.
"Oppa, apa fotoku sudah
bagus?"
Bertanya pada Yesung membuat lelaki itu mendekat, ikut menatap ponsel yang
diperlihatkan Minji. Menampilkan selfie
yang baru diabadikan gadis itu, terlalu manis sampai menutupi sebagian mangkuk
ramen di sampingnya.
"Bagus, tapi sepertinya
kau perlu foto yang lebih banyak." dan Minji segera berpose saat Yesung
meraih ponselnya, tertawa saat lelaki itu memperlihatkan
wajahnya yang tampak aneh. Tak cukup sadar dengan kehadiran
orang yang ia ajak janjian.
"Oppa, selfie bersamaku~"
Dua tubuh itu merapat, Minji
menyandar pada Yesung, mempertahankan senyum ketika lelaki itu menghitung
sampai tiga. Membuat Kyuhyun lagi-lagi menghela nafas, terlalu jengah. Ramen di
depannya tak cukup membantu untuk melampiaskan amarah.
"Kyu, bisa fotokan
kami?"
Kali ini Kyuhyun
menoleh, menatap ponsel oranye yang disodorkan Minji. Meraih benda pintar itu
ragu, sedang dua orang terhalang meja di hadapannya kini sudah mengangkat dua jari membentuk v sign.
"Kau bisa berhitung
saat mengambil gambar." tombol shutter
sudah hampir Kyuhyun tekan, meski dalam hati benar-benar
mengutuk tangan Yesung yang merangkul santai pundak kecil favoritnya. Ini jelas
berlebihan, Kyuhyun cemburu.
"Kyu, kau sudah
memotret kami belum?" Minji menatap sebal melalui kamera, bertanya tidak
suka. Sial, Kyuhyun tidak memenuhi janji untuk membuat gadis itu semakin marah.
Hap!
Meraih lengan
kecil itu secepat kilat, lalu menariknya cukup kasar. Sengaja menulikan telinga saat Minji mengeluh sakit di belakang, terus
melangkah menuju pintu keluar tanpa peduli Yesung yang tertinggal, atau orang-orang yang menatap heran.
"Yak, Kyu,
sakit~!" bahkan rasanya Minji akan terhuyung karena Kyuhyun melangkah
terlalu cepat, memekik tanpa sadar saat lelaki itu menariknya hingga
berhadapan.
"Yak, kau
menyakitiku~!" dengan lengan yang kini memerah dan berdenyut sakit. Tempat
sepi itu cukup membuat Minji mengecilkan volume suara,
dan tatapan datar Kyuhyun sama sekali tidak memperbaiki suasana.
"Puas sudah membuatku
cemburu?" adalah kalimat membekukan yang membuat Minji semakin takut,
bahkan nyeri di lengan tak lagi ia rasa, lebih memilih menunduk daripada beradu
pandang dengan Kyuhyun.
"Ku tanya padamu, puas
sudah membuatku cemburu?" Kyuhyun sama sekali tak membentak, atau bernada
tinggi. Hanya bertanya ringan, dan keadaan yang sunyi membuat pertanyaan itu
terasa menggema di atmosfer.
"Minggu lalu ke Jeju
bersama Donghae, dua hari setelahnya di kapal pesiar bersama Siwon, lalu
jalan-jalan ke Gangnam dengan Leeteuk hyung."
Dan semua itu benar-benar
tidak bersama Kyuhyun. Bahkan Minji sama sekali tidak menghubunginya,
mengacuhkan seluruh panggilan dan ratusan pesan Kyuhyun karena sibuk meng-upload setiap kegiatan di akun
instagram. Tentu saja ia tahu dari Eunhyuk, stalker
sekaligus sepupu jauh Minji yang kini bekerja padanya.
"Kemarin ku dengar kau
ke Lotte World bersama Shindong dan Eunhyuk, ke pemandian air panas bersama
Sungmin dan- siapa pacar temanmu itu? Myungsoo?"
Minji semakin menunduk,
memundurkan langkah ketika Kyuhyun mendekat. Bahkan jarak mereka terlalu dekat
sekarang, membuatnya menggigit bibir. Ia tidak tahu tentang Kyuhyun yang
mengetahui jadwal selingkuh-nya.
"Dan hari ini
mengajakku bertemu bersama Yesung, hebat sekali kau."
"Lalu apa bedanya
denganmu? Seohyun eonnie, Victoria eonnie, Luna eonnie, dan eonni-eonnie cantik
lain di perusahaanmu. Kau juga berkencan bersama mereka, kan." kalimat Minji bergetar, membuat Kyuhyun terdiam beberapa saat.
Menatap Minji yang terus menunduk, menggigit bibir tipisnya sampai memerah.
"Jadi jika kita sama,
menurutmu itu akan menyelesaikan masalah?" Minji tahu jawabannya adalah tidak,
tapi ia sudah terlanjur melangkah jauh. Balas dendam adalah apa yang dapat
membuat mereka setimpal.
"Kau itu peselingkuh,
kau pergi ke Yeongdo bersama Krystal eonnie, memberitahuku saat kalian sudah
sehari disana. Wanita itu bahkan meng-upload
fotonya bersamamu. Kau tahu, Ryeowook oppa bilang kalian-"
Kyuhyun menariknya dengan
cepat, tak cukup sanggup mendengar kalimat bergetar itu. Dan Minji spontan
melepaskan diri, melangkah mundur untuk menghindar dari Kyuhyun.
"Aku akan pulang
bersama Yesung oppa." meski ia tidak tahu ini jalan apa, dan Yesung sedang
dimana. Tapi menghindari Kyuhyun jauh lebih baik sekarang.
"Yeobosseyo, Seo Jeohyun-ssi."
Dan kalimat Kyuhyun bersama
ponsel yang tiba-tiba diangkat ke telinga itu menghentikan pergerakan Minji,
membuatnya mendongak kecil. Mendapati Kyuhyun yang kini menatapnya dengan tajam, sedang telinga lelaki itu dipasang untuk
mendengarkan kalimat seseorang di seberang.
Itu Seohyun. Untuk apa
wanita itu menelpon Kyuhyun malam-malam.
"Ya, aku ada waktu
besok. Ada apa?"
Minji mengamati dengan teliti,
meski tak cukup mampu mendengar apa yang dikatakan wanita di seberang. Sedang
Kyuhyun tersenyum kecil di sela bicaranya, menangkap jelas bagaimana wajah
Minji terkejut imut.
"Jika sekadar bertemu,
aku punya banyak waktu untuk itu. Haruskah aku menjemputmu? Oh, atau aku harus
mem-booking tempat untuk janjian
kita?"
Ada tawa menyebalkan disana,
samar-samar Minji juga dapat mendengar tawa renyah wanita itu. Membuatnya
semakin kesal. Tentu saja Kyuhyun sedang membalasnya, membuat cemburu,
merancang waktu janjian dengan wanita lain.
"Apa? Mana mungkin.
Minji akan jalan-jalan bersama Heechul oppanya besok, jadi dia tidak akan
marah." namanya disebut, Kyuhyun ini tidak menyadari keberadaannya atau
pura-pura tidak sadar? Wajah peselingkuh itu bahagia sekali dapat berkencan
dengan wanita cantik.
"Baiklah, jam berapa aku
harus menjemputmu?"
Cukup. Kyuhyun telak tukang
selingkuh.
Bugh!
Memukul dada bidang itu
keras sampai Kyuhyun melenguh kecil, Minji segera berbalik untuk pergi, tapi
tak cukup cepat dari Kyuhyun yang lebih kuat menarik tangannya. Menabrakkan tubuh kecil itu pada dadanya yang kokoh, memeluk
erat ketika tangan yang lain masih menggenggam ponsel.
"Ah, mianhae, Seo-ssi,
ku pikir aku berubah pikiran." menjatuhkan dagu di pundak kecil yang
sempat dijamah Yesung, Kyuhyun memejamkan mata sejenak, membiarkan Minji
mendengarkan kalimatnya dari dekat.
"Kau urus saja
dokumennya bersama Kim Kibum, kau tahu kau tidak memerlukanku lagi." tak
ada jawaban di seberang, membuat Minji memasang telinga lebih tajam.
"Lagipula Minji-ku
sedang tidak dalam mood yang baik
sekarang, aku harus memberinya perhatian ekstra." kali ini Minji menahan senyum, terlalu gengsi untuk mengakui ia tersipu mendengar kalimat lelaki itu.
Membiarkan jemari kecilnya menggenggam
ringan jas Kyuhyun di belakang.
Bahkan Cho ini sangat
mengerti moody-nya tanpa diberi tahu.
"Akan sangat membantu
jika kau langsung berkomunikasi dengan Kim Kibum mulai sekarang, tidak perlu
melaluiku. Aku masih harus
mengawasi projek lain."
Permintaan maaf terdengar
berulang-ulang diucapkan, dan Kyuhyun hanya menggumam. Mengecup lama puncak
kepala Minji yang kini masih diam di pelukannya, lalu melanjutkan percakapan.
"Ya." jawaban
singkat, bahkan ucapan selamat malam wanita itu tak dihiraukan oleh Kyuhyun,
segera mematikan ponsel dan memasukkan benda itu ke dalam saku, lalu memeluk
gadisnya lebih erat.
Bugh!
"Ugh.. itu sakit,
sayang." Kyuhyun tidak tahu sejak kapan gadisnya
menjadi pemukul yang handal, tapi selain
merenggangkan pelukan untuk menghindari tangan kecil yang malam ini mendapat kekuatan super, lengan kekarnya menarik pinggang
ramping itu untuk semakin merapat.
"Kau itu menyebalkan~!
Aku benci kau~!"
Cup~
Mata sipit Minji melebar
tanpa sadar, wajahnya yang mendongak seketika
bersemu setelah Kyuhyun menjauhkan wajah. Tersenyum karena berhasil membuat gadis itu bungkam.
"Nado saranghae.."
bahkan jawaban itu sama sekali tak sesuai, tapi
Kyuhyun sudah memeluknya seperti tadi. Dan Minji tak perlu waktu lama untuk sadar, kembali
melayangkan pukulan pada dada hangat itu. Tapi tak cukup tenaga untuk membuat
Kyuhyun meringis sakit.
"Jangan terlalu percaya
ucapan Ryeowook atau Heechul hyung, mereka itu suka berlebihan.." bahkan
Kyuhyun yang jelas-jelas bersama ayahnya di kantor diadukan Heechul sedang
berduaan dengan karyawan baru yang seksi,
belum lagi ucapan-ucapan omong kosong Ryeowook yang membuat Minji-nya merajuk.
"Tapi kau
menyebalkan~" peselingkuh dan tukang tebar pesona. Minji benci kenyataan
itu.
"Mereka itu klien-ku,
sayang.. mereka tidak akan merebutku darimu.." menjadi alasan mengapa perusahaan Kyuhyun bisa
maju sangat pesat, dan wanita-wanita itu langsung patah hati ketika melihat
cincin yang tersemat di jari manisnya.
"Justru kaulah yang
tukang selingkuh.. kau terang-terangan berkencan dengan pria lain, sedangkan
pesan kekasihmu ini satu pun tidak
pernah kau balas."
Mendengar itu Minji sontak mendorong Kyuhyun untuk melepas
rengkuhan, menunduk dan kembali
menggigit bibir, membuat Kyuhyun tidak tahan untuk menciumnya. Mengusap pelan
bibir tipis yang tampak lebih merah dari pertama mereka
bertemu tadi.
"Jangan digigit.."
karena jika terus dilakukan, Kyuhyun tidak yakin imannya akan tetap kuat untuk
tidak me-rape baby pink itu, menggigit dengan giginya atau yang lebih parah, takes her to a french kiss.
Danm
- Kyuhyun and his wild fantasy.
"M-mianhae.. ini semua salahku.." hampir Minji akan kembali
menggigit bibir jika jemari Kyuhyun tidak segera menahan.
"Sekarang percaya
padaku, kan?" kali ini Minji mendongak dan Kyuhyun mengusap lembut pipi
gempalnya. Tersenyum di sela anggukan, membuat lelaki itu mengembangkan senyum
yang sama.
"Eum~" kembali
mendapat kecupan sayang dan rengkuhan hangat.
.
Karena masih lapar, Minji
memaksa Kyuhyun membeli ramen. Tidak di tempat Yesung tadi, ia bahkan tidak
tahu sedang pergi kemana sepupu selcaholic-nya
itu. Hanya satu cup ramyun di minimarket, duduk di kursi yang tersedia
di depan swalayan itu dengan Kyuhyun yang terus memperhatikannya di seberang.
Ia juga cukup lapar
sebenarnya, tapi melihat Minji menghabiskan porsi miliknya, rasanya makan saja sudah tidak ia perlukan. Terus menatap gadis itu sampai
kadar gulanya kenyang.
"Ramen disini
benar-benar enak! Kau seharusnya juga memakan ini, Kyu." mendongak setelah
dua cup ramyun habis tak bersisa,
Kyuhyun tertawa kecil menatapnya, membuat Minji bingung. Tapi saat lelaki itu
memajukan tubuh dan menyentuh ujung bibirnya, Minji tahu bad habit-nya kembali terjadi. Belepotan.
"Kau ingin tambah
lagi?" mengingat bagaimana gadis itu menyuap lahap ramen yang mengeluarkan
kepulan asap, lagipula tidak seperti Minji baru kali ini memakan ramyun instan.
"Aniyo, aku harus
pulang. Appa hanya membolehkanku keluar sampai jam sembilan." dan sekarang
sudah hampir jam sembilan, bisa-bisa Minji menangis jika ayahnya tak membukakan
gerbang.
"Kalau begitu kajja, ku
antar kau pulang." mengulurkan tangan agar Minji menggenggamnya, berdiri
bersamaan sebelum gadis itu tiba-tiba
menghentikan langkah.
"Eo, apa kita akan menjemput Yesung oppa?" pertanyaan yang membuat
Kyuhyun mengernyit bingung.
"Untuk apa? Dia pasti
sudah pulang," lagipula lelaki itu tak akan berani berdekatan dengan
Kyuhyun setelah kejadian menjengkelkan tadi.
"Ah, tapi, Kyu.."
kembali Minji menahan langkah, menggenggam jemari Kyuhyun lebih erat, membiarkan lelaki itu menatapnya tidak mengerti sebelum
membuka suara.
"Apalagi?" semakin
bingung ketika Minji tiba-tiba menampakkan puppy,
mendongak bersama mata yang mengerjap dan bibir yang cemberut.
"Belikan aku es
krim~" ck, penjilat ini tahu bagaimana menaklukkan hati Kyuhyun.
.
"Cha.. sudah
sampai~"
Langkah ringan sama-sama
berhenti di depan gerbang besar, menyembunyikan hunian mewah dan ayah Minji di
dalam. Kyuhyun sebenarnya bisa saja mencari taksi agar gadisnya pulang lebih
cepat, tapi ini dating perdana mereka
setelah sekian lama saling selingkuh.
Membiarkan genggaman tangan
tetap bertaut dengan tubuh saling berhadapan. Minji sibuk menghabiskan es krim,
jadi tak begitu sadar Kyuhyun tersenyum menikmati wajahnya.
"Masuklah, kau harus
istirahat." karena ini sudah lewat dari jam sembilan, Kyuhyun saja bingung
kenapa mata sipit itu masih terjaga sampai sekarang.
"Eum~ terima kasih
sudah mengantarku pulang," dan untuk ramyun serta es krim. Kyuhyun
tersenyum, tidak puas sekadar ucapan terima kasih sebenarnya.
Mengusap puncak kepala itu
sesaat, lalu menunduk untuk menjumpai baby
pink yang sejak tadi memanggilnya, membuat Minji sontak terkejut. Tentu
saja hanya sekadar menempel, tapi lama.
"Mimpi indah, ne."
berucap ringan, Kyuhyun belum gila untuk menikmati bibir tipis itu lebih jauh,
Minjinya masih polos. Meski melihat gadis itu menunduk dengan wajah merah padam
begini saja sudah membunuh testosterone-nya.
Menghapus perlahan sisa es
krim di sudut bibir tipis itu, lalu karena tidak tahan, melayangkan kecupan
lagi. Membuat Minji semakin salah tingkah, Kyuhyun yang agresif begini sama
sekali bukan tandingannya.
"N-nde.. j-jalja,
Kyu." melepas genggaman lalu berjalan cepat menuju gerbang, tapi
langkahnya terhenti di tengah jalan, menoleh malu-malu pada Kyuhyun. Melihat
lelaki itu tersenyum dan melambaikan tangan.
"Masuklah."
Minji maju selangkah,
membuka gerbang lalu menoleh lagi, dan Kyuhyun masih menatapinya di belakang.
"Masuk, sayang."
itu perintah, Kyuhyun tidak ingin lepas kendali. Tapi Minji itu menyebalkan,
bagaimana mungkin wajah imutnya mengintip di celah pintu gerbang dengan
ekspresi semanis itu.
"Ck~" anggap saja
Kyuhyun gila, tapi menghadapi wajah menggoda itu benar-benar menyiksa iman.
Tentu saja hukuman adalah apa yang
akan membuat pemilik bibir manis itu jera.
Tapi baru Kyuhyun ingin
melangkah, Minji sudah buru-buru menutup pintu gerbang. Bersembunyi di balik
benda itu agar Kyuhyun tidak bisa menariknya keluar.
"Cepat masuk dan pergi
tidur, jangan terus menggodaku. Kalau tidak aku akan memesan hotel
sekarang."
Tidak ada sahutan dari
dalam, hanya langkah kaki kecil yang terdengar
menjauh samar-samar. Kyuhyun tertawa kecil, rasanya ia terlalu cabul malam ini.
Lagipula siapa yang tahan jika berhadapan dengan bibir rasa stroberi itu.
Segera berbalik untuk
pulang, pikirannya perlu waktu untuk istirahat, bukan malah memikirkan bibir
Minji terus-terusan. Dan suara gerbang yang dibuka tidak sabaran membuat
Kyuhyun menoleh ke belakang, menemukan Minji yang berlari lalu tiba-tiba
memeluknya.
"Ada apa, sayang?"
tentu saja Kyuhyun bingung, nafas tak beraturan dan wajah takut yang dibanjiri
keringat dingin itu membuatnya seketika khawatir.
"D-di dalam sangat
gelap.. a-aku takut~" cicitan yang menyedihkan, Minji-nya memang punya
ketakutan berlebih pada kegelapan, tapi biasanya halaman yang membentang luas
di setiap sudut istana peri kecil ini selalu dihiasi lampu warna-warni yang
indah.
"A-aku tidak sedang
menggodamu, Kyu, tapi.. bisakah kau mengantarku sampai ke dalam?"
Pertanyaan
yang membuat Kyuhyun bungkam, lupa akan satu hal. Di dalam rumah
masih ada ayah Minji yang menunggu kepulangan anaknya, bukan mustahil jika calon
mertuanya itu sengaja mematikan lampu halaman.
Melakukan gerakan perhalan
untuk menoleh sekeliling, mencoba menemukan CCTV terdekat. Apa sejak tadi
lelaki itu mengawasi mereka? Ck, Kyuhyun belum terlalu dekat dengan -calon-
ayah mertuanya itu dan malam ini skinship mereka terlalu banyak.