Selasa, 13 Juni 2017

Strawberry Milk



Cast:

Cho Kyuhyun
Kang Minji
Etc

.

Genre:

Fluffy

.

Rate:

Teenage

.
.

Because you are the best gift ever!

.
.

"Saengil chukkae~!"

Dikejutkan dengan orang-orang dengan terompet dan topi kerucut di atas kepala, pintu kamar baru saja ia buka, seketika lupa tentang rasa lapar yang membuat tubuh malasnya terpaksa bangun.

"Appa~!" dan mata mengantuk itu langsung menyala, segera berhambur memeluk sang ayah yang sebulan sekali pulang ke rumah.

"Selamat ulang tahun, sayang.." mencium puncak kepala gadis kesayangan, sedang istrinya megusap pundak kecil bungsu mereka.

"Eomma~" dan mendapat pelukan penuh kerinduan serupa.

"Minji-ya, kau tidak ingin memeluk oppamu ini, hm?" gerutuan pria tinggi di samping ayahnya, kaki pendek Minji terpaksa menjinjit saat memeluk lelaki itu.

"Oh, Sungmin oppa?"

"Anneyong~"

Lelaki yang sudah lama tak Minji lihat sejak oppanya memutuskan menjadi penjaga Minji di rumah, Lee Sungmin dengan rambut blonde membuat lelaki itu tampak lebih muda.

"Minji-ya, saengil chukkae~" yang segera mendapat ucapan terima kasih dari satu-satunya gadis kecil di antara mereka.

"Kajja, Minji. Kita rayakan ulang tahunmu di bawah~" dan Heechul menarik antusias gadis itu menuruni anak tangga, tak begitu peduli tentang fakta dongsaeng manisnya belum mandi, atau masih mengenakan piyama.

.
.

"Yakin kau tidak ingin datang?"

Menoleh ke belakang sebelum kembali fokus pada gumaman seseorang di seberang. Ponsel soft pink itu bergetar ketika pemiliknya diculik Sungmin, dan Heechul hampir melempar benda itu mendengar lelaki di seberang sana memanggilnya sayang.

"Minjimu- maksudku Minjiku, sedang bersama Sungmin jika kau ingin tahu." merasa setelah ini perlu mengesahkan kepemilikan Minji agar lelaki itu tak lagi mengklaim gadis kecilnya.

"Na arra, aku akan datang kalau ada waktu."

"Cih, dasar workaholic." kembali menoleh untuk menemukan little princess nya menuruni anak tangga.

"Ah, aku menyesal mengatakan ini padamu, Cho. Tapi Minjiku benar-benar sangat cantik!"

Memutus sambungan telpon membuat lelaki di depan kasir itu menjauhkan ponsel dari telinga, tersenyum melihat gadis manis yang menjadi wallpaper-nya seolah menyapa.

"Pesanan Anda, Tuan." dan wanita di depan meja setinggi perut orang dewasa itu bersuara, menyodorkan tiga paper bag besar yang segera ia tenteng dengan satu tangan.

"Gomawo," berlalu ketika wanita itu membungkuk, melenggang santai menuju pintu keluar Ahra Style.

Ia sudah tidak sabar ingin melihat seberapa cantik gadis manisnya.

.
.

Berhenti di depan pintu besar yang tertutup rapat, setiap hari menjadi tamu sebenarnya bisa saja membuatnya langsung membuka benda itu, tapi kegaduhan di dalam membuatnya mengurungkan niat. Tentu saja suara kecil gadisnya dan sang oppa yang paling mendominasi.

Tok.. Tok..

 "Nuguseyo~" sahutan dari kejauhan sebagai respon ketukan di depan rumah, melupakan fungsi bel yang mungkin lebih bisa memanggil gadisnya.

Cklek~

"Kyu~~!!" merasa perlu tercengang saat melihat wajah manis yang tampak berbeda dari biasanya, entah karena hari ini gadis itu berulang tahun atau apa, tapi yang dikatakan Heechul beberapa saat lalu seketika memenuhi pikiran. Gadisnya benar-benar sangat cantik.

"Kau datang~?" mendongak untuk menampakkan wajah yang seribu kali lebih manis, sedangkan Kyuhyun hanya mengangguk kecil sebagai jawaban.

"Saengil chukkae.." yang kembali mendapat pelukan hangat dari sang kekasih.

"Kka~ di dalam juga ada Eommonim dan Abeonim-"

"Sebentar."

Tangan Kyuhyun sudah ditarik antusias oleh pemilik mata dengan garis melengkung, segera menahan pergerakan saat gadis itu memasang wajah bingung.

"Waeyo?" tak cukup mengerti mengapa Kyuhyun kembali membawanya berhadapan.

"Kau memotong rambutmu?" menyentuh anak rambut yang terlihat lebih pendek, sedang rambut hitam gadisnya diikat di kedua sisi. Tampak lucu dengan bola-bola kecil seperti buah ceri.

"Nde~ Heeppa bilang namanya buang sial, tapi aku lebih suka menyebutnya rambut ulang tahun." tersenyum saat jemari jenjang Kyuhyun masih bermain di atas rambutnya.

"Kau suka?"

Dan Kyuhyun mengangguk, merasa cukup enggan menghentikan usapan lembut di atas kepala gadis itu, "kyeopta.." lalu mulai beralih pada pipi yang menggemaskan.

"Lip balm?" dua kata saat Kyuhyun menatap bibir tipis sang kekasih.

"Oh~ Sungmin oppa juga bilang begitu. Harumnya seperti stroberi, Kyu."

Kembali mendapat anggukan singkat, tangan besar Kyuhyun mengangkat dagu kecilnya untuk membuat Minji lebih mendongak. Menatap lurus benda merah muda yang katanya harum stroberi.

"Minji-ya~ ajak Kyuhyun masuk, sayang..."

Adalah suara yang mengintrupsi dari dalam, dagu kecil itu sudah lepas dari jangkauan Kyuhyun karena Minji lebih dulu menangkap tangannya. Kembali menarik paksa untuk menemui keluarga mereka.

"Wah wah, lihat siapa yang baru datang.." Heechul melipat tangan di depan dada, melepas piring yang kini ditata oleh Sungmin. Dan lelaki dengan wajah seolah tak berdosa itu malah duduk tenang di samping Minjinya.

"Kau terlambat, Kyuhyun-ah. Potongan pertama tahun ini bukan untukmu." yang segera mendapat seringai penuh kemenangan dari Heechul.

"Tentu saja untukku."

"Aniyo, aku memberinya pada Eomma."

Dan gadis dengan wajah polos itu berhasil mempermalukan sang oppa, seketika mendapat cekikikan dari penghuni meja makan meski tujuannya sama sekali bukan untuk membuat orang-orang itu tertawa.

.
.

Menatap tanpa henti gadis manis yang tampak begitu antusias membuka satu persatu kotak kado, cukup membuat Kyuhyun tersenyum melihat hadiah-hadiah ulang tahun yang sangat pas dengan gadisnya.

Orang tua mereka berkumpul di ruang atas, entah membicarakan apa. Dan karena semua orang mengambil cuti, gadis dengan outfit serba pink itu benar-benar menjadi rebutan.

Tak terlihat akan segera menyadari keberadaan Kyuhyun di atas sofa, gadis itu duduk di atas karpet di depan tv, memasang wajah takjub setiap kali membuka kado ulang tahunnya.

"Woah~! Teddy~" boneka beruang kecil yang berwarna serupa dengan pakaiannya, tidak mustahil jika pengirimnya adalah Sungmin.

"Byun juga sampai padamu kan, sayang?" suara yang akhirnya membuat gadis itu mengalihkan pandangan, mengangguk berkali-kali tanpa ingin bertanya sejak kapan Kyuhyun menatapnya.

"Eum~ Byun sudah sampai pagi tadi, Kyu." boneka super besar yang sengaja dikirim lelaki itu, setiap pagi di hari ulang tahun Minji. Dan teddy lucu itu sama sekali bukan tandingan Byun, jauh lebih besar dan berwarna putih.

"Kau dapat banyak kado tahun ini?"

Kembali mengangguk pada yang kini sudah duduk di sampingnya, mengusap lembut puncak kepala Minji ketika gadis itu kembali fokus membuka kotak hadiah.

"Haha~ ini pasti Heeppa..." lelaki yang entah sejak kapan menjadi pembantu Sungmin di dapur, mengisi kotak besar dengan bon makan gratis di kedai ramen.

"Nanti kita pergi kesini ya, Kyu~" yang segera mendapat anggukan pasti dari sang kekasih, padahal Kyuhyun sendiri ragu kapan bisa meluangkan waktu.

"Oh, kau belum mengucapkan selamat ulang tahun padaku. Kau juga belum memberiku kado~" memasang wajah cemberut yang menggemaskan, Kyuhyun tersenyum sebelum mencubit pipi tembam itu.

"Aku sudah mengucapkan selamat ulang tahun untukmu.."

"Huh? Memang kapan?"

Merubah ekspresi menjadi bingung, pertemuan mereka hari ini hanya sebelum makan siang dan yang dilakukan Kyuhyun adalah terus menatapnya tanpa mengucapkan apapun.

“Di depan pintu tadi, kau sudah melupakannya?” memicingkan mata membuat mata sipit Minji membola lucu, lalu menampakkan deretan gigi-gigi kecilnya yang putih.

“Hehe~ aku lupa, Kyu..” efek mengantuk, karena setelah makan biasanya Minji tidur siang.

"Aku juga mengucapkannya tadi malam, di telpon. Kau pasti belum menyentuh ponselmu hari ini."

“Benarkah?”

Dan Minji segera menyambar ponsel di atas meja, membuka voice note lalu memutarnya di hadapan lelaki itu. Kyuhyun bahkan bernyanyi dengan suara mengantuk, mengucap banyak pesan cinta yang membuat Minji seketika tidak berani menatap pemilik suara.

"M..mianhae.. saat aku bangun Heeppa dan yang lain langsung memberiku kejutan. Aku juga harus ikut Sungmin oppa untuk didandani, jadi tidak sempat membuka ponsel.."
Cicitan yang membuat Kyuhyun tak bisa menahan tawa, bahkan pipi lucu itu merona dengan sangat menggemaskan. Berpikir setelah ini ia akan terus mengirim pesan suara untuk melihat blushing itu.

"Gwenchana, aku tidak akan marah." lebih tepatnya tidak mungkin bisa marah. Wajah semanis ini bagaimana mungkin Kyuhyun sanggup memarahi.

"Oh~ kado ulang tahunku mana?" menadah dengan wajah yang sudah berani mendongak, Kyuhyun kembali tersenyum sebelum mendekat dengan sangat cepat.

Cup!

Mencapai bibir mengkilap itu singkat, pemiliknya tampak mengerjap bingung melihat Kyuhyun tersenyum. Kembali mendekat untuk menyentuh lagi ceri manis yang membuat kecanduan.

Cup!

"Cha. Kau sudah mendapatkannya dengan bonus."

Dan mata sipit itu melebar, kembali merasa pipinya seperti terbakar menyadari kelakuan seenaknya dari Kyuhyun.

"Yak~!!" bahkan niatnya Minji akan memukul, tapi tenaganya meluap. Kembali hanya bisa menunduk saat lelaki itu tersenyum penuh kemenangan.

"Aku hanya bercanda.." mengacak anak rambut hitam itu sekilas, lalu mengambil sesuatu di atas sofa. Minji hanya menunduk, tak cukup berani menampilkan pipi yang masih terserang panas.

"Cha.. saengil chukkae.." menyerahkan sebuket bunga yang didominasi oleh warna pink, tampak begitu serasi dengan gadisnya.

"Wah~ gomawo, Kyu~" dan wajah manis itu tak terlihat seperti baru saja malu mendapat hadiah ciuman dan bonus.

"Ahra nuna juga memberimu hadiah, dia bilang tidak bisa datang, tapi hadiahnya tertinggal di dalam mobil." berucap ringan seolah benda itu tidak berharga bagi Minji, lagipula gadis ini bisa dicuri Heechul jika Kyuhyun pergi ke garasi.

"Ah, aku masih punya sesuatu untukmu." mendekat membuat gadis itu memundurkan wajah takut. Kyuhyun tertawa kecil, ciuman pertama mereka benar-benar kaku kalau diingat-ingat.

"Cha." mengeluarkan kotak panjang di balik saku mantel. Gadis itu menatapnya sebelum membuka bingkisan Kyuhyun, tampak begitu terkejut melihat isinya yang dilindungi kain lembut.

"A-aku tidak biasa memakai perhiasan, Kyu.. bagaimana kalau nanti tanganku ceroboh lalu kalungnya-"

Seketika menahan nafas mendengar Kyuhyun berdesis pelan, tentu saja menyuruhnya diam. Dan tubuh besar yang masih condong ke arah Minji itu membuat nafas keduanya terasa bertabrakan.

"Akan ku gantikan setiap kali kau hancurkan." lalu Kyuhyun semakin mendekat, memasangkan benda itu kepada Minji. Kalung emas putih dengan huruf K, tampak cocok di leher gadisnya.

"Meski aku sibuk, kau tahu aku hanya milikmu. Dan ku harap dengan benda ini mereka akan sadar, bahwa Minji hanyalah milik Kyuhyun."

Kembali mendekat dengan tujuan yang sudah lain. Kyuhyun tahu ini bukan sebatas rindu, ia bahkan bertemu setiap hari dengan pemilik wajah baby face ini. Tapi benda mengkilap rasa stroberi itu benar-benar membuat penasaran.

Minji juga tidak bisa melakukan apapun, pergerakan cepat Kyuhyun membuatnya spontan menutup mata. Menggenggam erat ujung pakaian ketika nafas itu bergerilya di permukaan wajahnya, merasa tubuh tak lagi disinggahi tenaga saat lelaki itu bergerak dengan pelan. Menyapu dan teliti.

"Apa yang kalian lakukan?"

Kalimat yang berhasil mengembalikan kesadaran Minji, secepat mungkin mendorong Kyuhyun yang terlalu menikmati permainan. Menoleh bersamaan pada lelaki berambut blonde yang kini bersidekap.

"Aigoo... kalian beruntung karena yang datang hanya aku. Kalau Heechul, dia pasti akan menghabisi wajah mesum pacarmu itu, Minji."

Menggeleng lalu menghela nafas malas, niat Sungmin mendatangi pasangan ini untuk mengajaknya makan buah bersama sebenarnya. Tak cukup menyangka dengan kelakuan Kyuhyun meski terhalang sandaran sofa.

"Hik." dan dua pria itu spontan menatap Minji, sama bingungnya dengan yang kini cegukan tiba-tiba. Bahkan tak terlihat akan berhenti mengingat cegukan Minji hanya terhalang beberapa detik.

“Hik.”

"Kau ingin aku ambilkan air putih, Minji?"

Pertanyaan yang membuat gadis itu mendongak, menampakkan wajah yang begitu merah dengan bibir sedikit terbuka. Tak lagi terlihat memakai lip balm yang dibubuhkan Sungmin tadi pagi, sedangkan Kyuhyun hanya cengengesan di sampingnya.

"Tidak usah." berucap seolah lelaki itu yang diberi pertanyaan, sedang gadis dengan cegukan tanpa henti itu kembali menyembunyikan wajah. Tak cukup berani membuka suara.

"Arra." kembali Sungmin menggeleng, memutar langkah menuju dapur.  Dan Kyuhyun segera mengembangkan senyum menatap gadisnya.

"Sayang, ayo berciuman lagi." merangkul pundak yang setiap beberapa detik sekali terangkat karena cegukan. Minji menutup wajah dengan dua tangan, menjatuhkan kepala pada Kyuhyun membuat lelaki itu tertawa kecil.

"Kau benar," menunduk untuk menjauhkan tangan lucu yang menutupi wajah si manis.

Cup!

"Rasa stroberi." lagi-lagi berhasil membuat pipi tembam itu merah padam.

"Yak- hik, Kyu~" memukul pelan dengan wajah yang kembali bersembunyi pada tubuh besar Kyuhyun. Minji tidak biasanya cegukan seawet ini, dan Sungmin yang datang bersama segelas air cukuplah untuk menghentikan kegilaan kekasihnya.

"Gomawo, hyung." yang hanya dibalas anggukan malas ketika Kyuhyun mengembangkan senyum. Gadis manis di pangkuan lelaki itu tak terlihat berani memandang Sungmin, terlalu malu dipergoki.

"Cha, minumlah." menyodorkan air putih pada sang kekasih, dan Minji mengembalikan gelas ketika isinya kosong, tak terlihat akan berucap saat memeluk pinggang lebarnya lagi.

"Eotthae? Sudah lebih baik?"

"Eum.." mengangguk pelan sebagai jawaban, merasa cegukan tak lagi membuat dadanya sakit. Gadisnya ini kehausan rupanya.

Dan selain membawa punggung menyandar pada kaki sofa, Kyuhyun menarik mantel untuk mengurung gadis itu dalam pakaiannya. Memeluk semakin erat agar tubuh mereka lebih merapat.

"Kau merindukanku?" mendapat jawaban anggukan lucu, gadis itu mendongak saat Kyuhyun menatapnya.

"Ku pikir karena kau sibuk jadi kau tidak akan datang, makanya potongan kue pertama ku berikan pada Eomma."

Kegiatan rutin yang dilakukan tiga tahun terakhir, dan tahun ini Kyuhyun melewatkan acara memotong kue karena datang terlambat. Cukup membuat gadis manis itu kecewa.

"Kau kan bisa saja menyimpannya untukku." segera mendapat gelengan dari yang kini menyandar nyaman di dada hangat.

"Heeppa bilang kalau potongan kue pertama tidak diberikan saat itu juga, aku tidak boleh memakan sisanya."

Tentu saja oppa dengan gelar prince in this house itu tidak akan membiarkan Kyuhyun mendapat keuntungan lebih banyak. Memeluk gadisnya seperti ini saja sudah membuat lelaki itu mukra jika ia melihat.

"Kalau begitu kita akan merayakan ulang tahunmu lagi nanti." keputusan yang tak cukup dimengerti oleh pemilik sweet strawberry lips.

"Kita rayakan ulang hari jadimu, kita berdua saja. Kau ingin dimana? Vatos Urban? Goseumdochi? La Categorie?" beberapa resto dengan pelayanan terbaik yang Kyuhyun tahu, dan mata sipit yang melebar antusias itu adalah jawaban ya terlalu kentara. Lagipula diajak jalan-jalan Kyuhyun adalah kejadian langka sejak jabatan chief executive dilimpahkan kepadanya.

"Aku mau yang black forest-nya paling enak~!" kalimat yang segera mendapat senyum tipis dan usapan lembut di atas kepala.

"Kau kan sudah memakan itu, memang kau tidak takut gendut, hm?"

Menggeleng dengan bibir mengerucut imut, "aku kan sudah ideal~" memiliki tinggi setara anak sekolah menengah dengan dandanan yang kekanakan, pertambahan umur hanya bullshit bagi gadis Kyuhyun ini.

"Jadi kita beli black forest, ne? Ne?"

Mencium pipi sebagai tindakan paling ampuh untuk membujuk Kyuhyun, puppy sudah lama tidak mempan untuk memaksanya. Dan senyum dengan anggukan itu cukuplah sebagai jawaban Minji.

"Arrasseo." bersorak senang dan memeluk lagi tubuh besar Kyuhyun, membuat lelaki itu terkekeh melihat gadisnya begitu bersemangat.

"Saranghae, Kyu~"

"Nado, baby.."

.
.

Kembali dengan piring penuh buah dengan warna yang beragam, duduk di sofa setelah meletakkan benda itu di tengah snack yang memenuhi meja.

Minji berkali-kali pergi ke dapur, mengatakan kalau Heechul sedang membantu Sungmin membuat kue. Dua lelaki itu juga memanggil Ryeowook, yang artinya memperbesar peluang Kyuhyun untuk kehilangan Minji setelah ini.

"Sudah cukup, sayang."

Lagipula yang dilakukan Kyuhyun hanyalah memperhatikan sang kekasih. Daripada ke dapur dan di bully Heechul, ia lebih memilih menghidupkan tv. Memutar dvd hadiah ulang tahun gadisnya. Meski sebenarnya kartun sama sekali bukan selera Kyuhyun.

"Wah, sudah mulai~" dan tubuh kecil itu menyandar nyaman dengan mata fokus pada layar, sedang tangannya konsisten meraih potato chips di atas pangkuan. Kyuhyun merangkulnya dari samping, membuat sandaran Minji terasa lebih nyaman.

Membiarkan si manis masuk dalam dunia fantasi Disney, sedang Kyuhyun memilih memperhatikan gadisnya yang hari ini begitu istimewa. Memakai atribut serba pink, dari ikat rambut sampai kaus kaki. Padahal setahunya biru adalah warna mayor gadis ini.

"Siapa yang memberimu pakaian ini?"

Menyentuh pelan kain yang melingkupi pundak kecil Minji, merasa serat pakaian itu begitu lembut. Bahkan Kyuhyun baru tahu kalau merah muda jika disandingkan dengan kulit susu kekasihnya akan menjadi se-tidak bisa membuatnya berpaling begini.

"Yesung oppa yang belikan."

"Mwo?" Kyuhyun itu memiliki pendengaran yang sensitif menyangkut nama pria. Selain Heechul dan Sungmin yang cukup termaklumi hari ini, telinganya sama sekali tidak menyukai nama pria manapun – kecuali namanya.

"Beberapa hari lalu Yesung oppa meng-upload foto di sns, dia memakai baju pink. Lalu ku katakan padanya kalau bajunya sangat bagus. Dan ternyata hari ini dia mengirim kado, Sungmin oppa bilang dia tidak bisa datang karena sibuk."

Selain mensyukuri kesibukan lelaki pecinta kura-kura itu, Kyuhyun rasa ia harus lebih rajin di sosial media. Membiarkan gadisnya terlalu dekat dengan pria selain dirinya hanya akan membuat gadis itu semakin dicintai banyak orang.

"Lalu kau memakainya begitu saja?" kesal juga karena gadis ini tidak memakai baju pemberiannya, padahal yang kekasihnya disini bukan namja Kim itu.

"Aniyo~ Sungmin oppa bilang warna bajunya bagus, cocok untukku. Lagipula baju ini hangat." pujian yang malah membuat panas telinga Kyuhyun. Ia seharusnya tidak datang terlambat tadi, jadi bisa memilihkan baju untuk Minji.

"Aku kan juga pernah membelikanmu baju warna pink, sayang. Kenapa kau tidak memakai yang pemberianku saja?" cemberut pada yang tengah meraih piring buah di atas meja.

"Aku malas mencarinya di lemari, Kyu.. lagipula Sungmin oppa tadi memaksaku cepat-cepat." kembali menyandar pada yang setia merangkul pundaknya, salah sendiri datang terlambat.

"Oh ya, Heeppa melarangku keluar. Dia bilang ulang tahunku bisa dirayakan lagi saat Ryeowook oppa datang nanti." perintah tiba-tiba lelaki sakratis itu, tentu saja tidak ingin membiarkan Kyuhyun berdua lebih lama dengan Minjinya. Heechul itu entah kenapa menjadi sangat menyebalkan.

"Gwenchana," menghela nafas dan tersenyum hambar, paling tidak Kyuhyun akan mendapat potongan kue pertama nanti.

"Tapi, kau harus melakukan sesuatu untukku." bersyukur karena otak encernya bekerja dengan cepat, seharusnya sejak tadi saja Kyuhyun buat Kim Heechul itu mati di tempat.

"Mworagu?"

Wajah polos yang sayang untuk dimanfaatkan, tapi sebagai calon halal gadis ini rasanya sudah cukup Kyuhyun membiarkan kekasihnya terus dipengaruhi Heechul.

Mengeratkan rengkuhan pada pundak kecil sang kekasih, membiarkan wajah manis itu menatapnya menunggu jawaban. Dan melahap stroberi yang tersedia di piring Minji mengingatkan Kyuhyun pada apa yang ia nikmati setengah jam lalu.

Bahkan baby pink alami tanpa lip balm itu tampak sangat menggiurkan sekarang.

"Di hadapan oppamu nanti, kau harus menciumku."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar