Cast:
Cho Kyuhyun
Kang Minji
Etc
.
Genre:
Fluffy
.
Rate:
Teenage
.
.
Because you are the best gift ever!
.
.
"Saengil
chukkae~!"
Dikejutkan dengan
orang-orang dengan terompet dan topi kerucut di atas kepala, pintu kamar baru saja
ia buka, seketika lupa tentang
rasa lapar yang membuat tubuh malasnya terpaksa bangun.
"Appa~!" dan mata
mengantuk itu langsung menyala, segera berhambur memeluk sang ayah yang sebulan
sekali pulang ke rumah.
"Selamat ulang tahun,
sayang.." mencium puncak kepala gadis kesayangan, sedang istrinya megusap
pundak kecil bungsu mereka.
"Eomma~" dan
mendapat pelukan penuh kerinduan serupa.
"Minji-ya, kau tidak
ingin memeluk oppamu ini, hm?" gerutuan pria tinggi di samping ayahnya,
kaki pendek Minji terpaksa menjinjit saat memeluk lelaki itu.
"Oh, Sungmin
oppa?"
"Anneyong~"
Lelaki yang sudah lama tak
Minji lihat sejak oppanya memutuskan menjadi penjaga Minji di rumah, Lee Sungmin
dengan rambut blonde membuat lelaki itu tampak
lebih muda.
"Minji-ya, saengil
chukkae~" yang segera mendapat ucapan terima kasih dari satu-satunya gadis
kecil di antara mereka.
"Kajja, Minji. Kita
rayakan ulang tahunmu di bawah~" dan Heechul menarik antusias gadis itu
menuruni anak tangga, tak begitu peduli tentang fakta dongsaeng manisnya belum
mandi, atau masih mengenakan piyama.
.
.
"Yakin kau tidak ingin
datang?"
Menoleh ke belakang sebelum
kembali fokus pada gumaman seseorang di seberang. Ponsel soft pink itu bergetar ketika pemiliknya diculik Sungmin, dan
Heechul hampir melempar benda itu mendengar lelaki di seberang sana
memanggilnya sayang.
"Minjimu- maksudku Minjiku,
sedang bersama Sungmin jika kau ingin tahu." merasa setelah ini perlu
mengesahkan kepemilikan Minji agar lelaki itu tak lagi mengklaim gadis
kecilnya.
"Na
arra, aku akan datang kalau ada waktu."
"Cih, dasar workaholic." kembali menoleh untuk
menemukan little princess nya
menuruni anak tangga.
"Ah, aku menyesal
mengatakan ini padamu, Cho. Tapi Minjiku benar-benar sangat cantik!"
Memutus sambungan telpon
membuat lelaki di depan kasir itu
menjauhkan ponsel dari telinga, tersenyum melihat gadis manis yang menjadi wallpaper-nya seolah menyapa.
"Pesanan Anda,
Tuan." dan wanita di depan meja setinggi perut orang dewasa itu bersuara,
menyodorkan tiga paper bag besar yang
segera ia tenteng dengan satu tangan.
"Gomawo," berlalu
ketika wanita itu membungkuk, melenggang santai menuju pintu keluar Ahra Style.
Ia sudah tidak sabar ingin melihat seberapa cantik gadis manisnya.
.
.
Berhenti
di depan pintu besar yang tertutup rapat, setiap hari menjadi tamu sebenarnya
bisa saja membuatnya langsung
membuka benda itu, tapi kegaduhan di dalam membuatnya mengurungkan niat. Tentu
saja suara kecil gadisnya dan sang oppa yang paling mendominasi.
Tok.. Tok..
"Nuguseyo~"
sahutan dari kejauhan sebagai respon ketukan di depan rumah, melupakan fungsi
bel yang mungkin lebih bisa memanggil gadisnya.
Cklek~
"Kyu~~!!" merasa
perlu tercengang saat melihat wajah manis yang tampak berbeda dari biasanya, entah
karena hari ini gadis itu berulang tahun atau apa, tapi yang dikatakan Heechul beberapa saat lalu seketika memenuhi pikiran. Gadisnya benar-benar
sangat cantik.
"Kau datang~?" mendongak
untuk menampakkan wajah yang seribu kali lebih manis, sedangkan Kyuhyun hanya
mengangguk kecil sebagai jawaban.
"Saengil
chukkae.." yang kembali mendapat pelukan hangat dari sang kekasih.
"Kka~ di dalam juga ada
Eommonim dan Abeonim-"
"Sebentar."
Tangan Kyuhyun sudah ditarik
antusias oleh pemilik mata dengan garis melengkung, segera menahan pergerakan
saat gadis itu memasang wajah bingung.
"Waeyo?" tak cukup
mengerti mengapa Kyuhyun kembali
membawanya berhadapan.
"Kau memotong
rambutmu?" menyentuh anak rambut yang terlihat lebih pendek, sedang rambut
hitam gadisnya diikat di kedua sisi. Tampak lucu dengan bola-bola kecil seperti
buah ceri.
"Nde~ Heeppa bilang
namanya buang sial, tapi aku lebih suka menyebutnya rambut ulang tahun."
tersenyum saat jemari jenjang Kyuhyun masih bermain di atas rambutnya.
"Kau suka?"
Dan Kyuhyun
mengangguk, merasa cukup enggan menghentikan usapan lembut di atas
kepala gadis itu, "kyeopta.." lalu mulai beralih pada pipi yang
menggemaskan.
"Lip balm?" dua kata saat Kyuhyun menatap bibir tipis sang kekasih.
"Oh~ Sungmin oppa juga bilang
begitu. Harumnya
seperti stroberi, Kyu."
Kembali
mendapat anggukan singkat, tangan besar Kyuhyun mengangkat dagu kecilnya untuk
membuat Minji lebih mendongak. Menatap lurus benda merah muda yang katanya
harum stroberi.
"Minji-ya~ ajak Kyuhyun
masuk, sayang..."
Adalah suara yang mengintrupsi dari dalam, dagu kecil itu sudah lepas
dari jangkauan Kyuhyun karena Minji lebih dulu
menangkap tangannya. Kembali menarik paksa untuk menemui keluarga mereka.
"Wah wah, lihat siapa
yang baru datang.." Heechul melipat tangan di depan dada, melepas piring
yang kini ditata oleh Sungmin. Dan lelaki dengan wajah seolah tak berdosa itu
malah duduk tenang di samping Minjinya.
"Kau terlambat,
Kyuhyun-ah. Potongan pertama tahun ini bukan untukmu." yang segera
mendapat seringai penuh kemenangan dari Heechul.
"Tentu saja
untukku."
"Aniyo, aku memberinya
pada Eomma."
Dan gadis dengan wajah polos
itu berhasil mempermalukan sang oppa, seketika mendapat
cekikikan dari penghuni meja makan meski tujuannya sama sekali bukan untuk
membuat orang-orang itu tertawa.
.
.
Menatap tanpa henti gadis
manis yang tampak begitu
antusias membuka satu persatu kotak kado, cukup
membuat Kyuhyun tersenyum melihat hadiah-hadiah ulang tahun yang sangat pas
dengan gadisnya.
Orang tua mereka berkumpul
di ruang atas, entah membicarakan apa. Dan karena semua orang mengambil cuti,
gadis dengan outfit serba pink itu benar-benar menjadi rebutan.
Tak terlihat akan segera
menyadari keberadaan Kyuhyun di atas sofa, gadis itu duduk di atas karpet di
depan tv, memasang wajah takjub setiap kali membuka kado ulang tahunnya.
"Woah~! Teddy~"
boneka beruang kecil yang berwarna serupa dengan pakaiannya, tidak mustahil jika pengirimnya adalah Sungmin.
"Byun juga sampai
padamu kan, sayang?" suara yang akhirnya membuat gadis itu mengalihkan
pandangan, mengangguk berkali-kali tanpa ingin bertanya sejak kapan Kyuhyun
menatapnya.
"Eum~ Byun sudah sampai
pagi tadi, Kyu." boneka super besar yang sengaja dikirim lelaki itu,
setiap pagi di hari ulang tahun Minji. Dan teddy lucu itu sama sekali bukan
tandingan Byun, jauh lebih besar dan berwarna putih.
"Kau dapat banyak kado
tahun ini?"
Kembali mengangguk pada yang
kini sudah duduk di sampingnya, mengusap lembut puncak kepala Minji ketika
gadis itu kembali fokus membuka kotak hadiah.
"Haha~ ini pasti
Heeppa..." lelaki yang entah sejak kapan menjadi pembantu Sungmin di
dapur, mengisi kotak besar dengan bon makan gratis di kedai ramen.
"Nanti kita pergi
kesini ya, Kyu~" yang segera mendapat anggukan pasti dari sang kekasih,
padahal Kyuhyun sendiri ragu kapan bisa meluangkan waktu.
"Oh, kau belum
mengucapkan selamat ulang tahun padaku. Kau juga belum memberiku kado~"
memasang wajah cemberut yang menggemaskan, Kyuhyun tersenyum sebelum mencubit
pipi tembam itu.
"Aku sudah mengucapkan
selamat ulang tahun untukmu.."
"Huh? Memang
kapan?"
Merubah ekspresi menjadi
bingung, pertemuan mereka hari ini hanya sebelum makan siang dan yang dilakukan
Kyuhyun adalah terus menatapnya tanpa mengucapkan apapun.
“Di depan
pintu tadi, kau sudah melupakannya?” memicingkan mata membuat mata sipit Minji
membola lucu, lalu menampakkan deretan gigi-gigi kecilnya yang putih.
“Hehe~ aku
lupa, Kyu..” efek mengantuk, karena setelah makan biasanya Minji tidur siang.
"Aku juga mengucapkannya tadi malam, di telpon. Kau pasti
belum menyentuh ponselmu hari ini."
“Benarkah?”
Dan Minji segera menyambar
ponsel di atas meja, membuka voice note
lalu memutarnya di hadapan lelaki itu. Kyuhyun bahkan bernyanyi dengan suara
mengantuk, mengucap banyak pesan cinta yang membuat Minji seketika tidak berani menatap pemilik suara.
"M..mianhae.. saat aku
bangun Heeppa dan yang lain langsung memberiku kejutan. Aku juga harus ikut
Sungmin oppa untuk didandani, jadi tidak sempat membuka ponsel.."
Cicitan yang membuat Kyuhyun
tak bisa menahan tawa, bahkan pipi lucu itu merona dengan sangat menggemaskan.
Berpikir setelah ini ia akan terus mengirim pesan suara untuk melihat blushing itu.
"Gwenchana, aku tidak
akan marah." lebih tepatnya tidak mungkin bisa marah. Wajah semanis ini
bagaimana mungkin Kyuhyun sanggup memarahi.
"Oh~ kado ulang tahunku
mana?" menadah dengan wajah yang sudah berani mendongak, Kyuhyun kembali
tersenyum sebelum mendekat dengan sangat cepat.
Cup!
Mencapai bibir mengkilap itu
singkat, pemiliknya tampak mengerjap bingung melihat Kyuhyun tersenyum. Kembali
mendekat untuk menyentuh lagi ceri manis yang membuat kecanduan.
Cup!
"Cha. Kau sudah
mendapatkannya dengan bonus."
Dan mata sipit itu melebar,
kembali merasa pipinya seperti terbakar menyadari kelakuan seenaknya dari
Kyuhyun.
"Yak~!!" bahkan
niatnya Minji akan memukul, tapi tenaganya meluap. Kembali hanya bisa menunduk
saat lelaki itu tersenyum penuh kemenangan.
"Aku hanya
bercanda.." mengacak anak rambut hitam itu sekilas, lalu mengambil sesuatu di atas sofa. Minji hanya menunduk, tak cukup
berani menampilkan pipi yang masih terserang panas.
"Cha.. saengil
chukkae.." menyerahkan sebuket bunga yang didominasi oleh warna pink, tampak begitu serasi dengan
gadisnya.
"Wah~ gomawo,
Kyu~" dan wajah manis itu tak terlihat seperti baru saja malu mendapat
hadiah ciuman dan bonus.
"Ahra nuna juga
memberimu hadiah, dia bilang tidak bisa datang, tapi hadiahnya tertinggal di
dalam mobil." berucap ringan seolah benda itu tidak berharga bagi Minji,
lagipula gadis ini bisa
dicuri Heechul jika Kyuhyun pergi ke garasi.
"Ah, aku masih punya
sesuatu untukmu." mendekat membuat gadis itu memundurkan wajah takut.
Kyuhyun tertawa kecil, ciuman pertama mereka benar-benar kaku kalau
diingat-ingat.
"Cha."
mengeluarkan kotak panjang di balik saku mantel. Gadis itu menatapnya sebelum
membuka bingkisan Kyuhyun, tampak begitu terkejut melihat isinya yang
dilindungi kain lembut.
"A-aku tidak biasa
memakai perhiasan, Kyu.. bagaimana kalau nanti tanganku ceroboh lalu
kalungnya-"
Seketika
menahan nafas mendengar Kyuhyun berdesis pelan, tentu
saja menyuruhnya diam. Dan tubuh
besar yang masih condong ke arah Minji
itu membuat nafas keduanya terasa
bertabrakan.
"Akan ku gantikan
setiap kali kau hancurkan." lalu Kyuhyun semakin mendekat, memasangkan
benda itu kepada Minji. Kalung emas putih dengan huruf K, tampak cocok di leher
gadisnya.
"Meski aku sibuk, kau
tahu aku hanya milikmu. Dan ku harap dengan benda ini mereka akan sadar, bahwa
Minji hanyalah milik Kyuhyun."
Kembali mendekat dengan
tujuan yang sudah lain. Kyuhyun tahu ini bukan sebatas rindu, ia bahkan bertemu
setiap hari dengan pemilik wajah baby face ini. Tapi
benda mengkilap rasa stroberi itu benar-benar membuat penasaran.
Minji juga tidak bisa melakukan apapun, pergerakan cepat Kyuhyun membuatnya spontan
menutup mata. Menggenggam erat ujung pakaian
ketika nafas itu bergerilya di permukaan wajahnya, merasa tubuh tak lagi
disinggahi tenaga saat lelaki itu bergerak dengan
pelan. Menyapu dan teliti.
"Apa yang kalian
lakukan?"
Kalimat yang berhasil
mengembalikan kesadaran Minji, secepat mungkin mendorong Kyuhyun yang terlalu menikmati permainan. Menoleh bersamaan pada lelaki berambut blonde yang kini bersidekap.
"Aigoo... kalian
beruntung karena yang datang hanya aku. Kalau Heechul, dia pasti akan
menghabisi wajah mesum pacarmu itu, Minji."
Menggeleng lalu menghela
nafas malas, niat Sungmin mendatangi pasangan ini untuk mengajaknya makan buah
bersama sebenarnya. Tak cukup menyangka dengan kelakuan Kyuhyun meski terhalang
sandaran sofa.
"Hik." dan dua
pria itu spontan menatap Minji, sama bingungnya dengan yang kini cegukan
tiba-tiba. Bahkan tak terlihat akan berhenti mengingat cegukan Minji hanya
terhalang beberapa detik.
“Hik.”
"Kau ingin aku ambilkan
air putih, Minji?"
Pertanyaan yang membuat
gadis itu mendongak, menampakkan wajah yang begitu merah dengan bibir sedikit
terbuka. Tak lagi terlihat memakai lip
balm yang dibubuhkan Sungmin tadi pagi, sedangkan Kyuhyun hanya cengengesan
di sampingnya.
"Tidak usah."
berucap seolah lelaki itu yang diberi pertanyaan, sedang gadis dengan cegukan
tanpa henti itu kembali menyembunyikan wajah. Tak cukup berani membuka suara.
"Arra." kembali
Sungmin menggeleng, memutar langkah menuju dapur. Dan Kyuhyun segera
mengembangkan senyum menatap gadisnya.
"Sayang, ayo berciuman
lagi." merangkul pundak yang setiap beberapa detik sekali terangkat karena cegukan. Minji menutup wajah dengan dua
tangan, menjatuhkan kepala pada Kyuhyun membuat lelaki itu tertawa kecil.
"Kau benar,"
menunduk untuk menjauhkan tangan lucu yang menutupi wajah si manis.
Cup!
"Rasa stroberi."
lagi-lagi berhasil membuat pipi tembam itu merah padam.
"Yak- hik, Kyu~"
memukul pelan dengan wajah yang kembali bersembunyi pada tubuh besar Kyuhyun.
Minji tidak biasanya cegukan seawet ini, dan Sungmin yang datang bersama
segelas air cukuplah untuk menghentikan kegilaan kekasihnya.
"Gomawo, hyung."
yang hanya dibalas anggukan malas ketika Kyuhyun mengembangkan senyum. Gadis
manis di pangkuan lelaki itu tak terlihat berani memandang Sungmin, terlalu
malu dipergoki.
"Cha, minumlah."
menyodorkan air putih pada sang kekasih, dan Minji mengembalikan gelas ketika isinya kosong, tak terlihat
akan berucap saat memeluk pinggang lebarnya lagi.
"Eotthae? Sudah lebih
baik?"
"Eum.." mengangguk
pelan sebagai jawaban, merasa cegukan tak lagi membuat dadanya sakit. Gadisnya
ini kehausan rupanya.
Dan selain membawa punggung
menyandar pada kaki sofa, Kyuhyun menarik mantel untuk mengurung gadis itu
dalam pakaiannya. Memeluk semakin erat agar tubuh mereka lebih merapat.
"Kau
merindukanku?" mendapat jawaban anggukan lucu, gadis itu mendongak saat
Kyuhyun menatapnya.
"Ku pikir karena kau
sibuk jadi kau tidak akan datang, makanya potongan kue pertama ku berikan pada
Eomma."
Kegiatan rutin yang
dilakukan tiga tahun terakhir, dan tahun ini Kyuhyun melewatkan acara memotong
kue karena datang terlambat. Cukup membuat gadis manis itu kecewa.
"Kau kan bisa saja
menyimpannya untukku." segera mendapat gelengan dari yang kini menyandar
nyaman di dada hangat.
"Heeppa bilang kalau
potongan kue pertama tidak diberikan saat itu juga, aku tidak boleh memakan sisanya."
Tentu saja oppa dengan gelar
prince in this house itu tidak akan
membiarkan Kyuhyun mendapat keuntungan lebih banyak. Memeluk gadisnya seperti
ini saja sudah membuat lelaki itu mukra jika ia melihat.
"Kalau begitu kita akan
merayakan ulang tahunmu lagi nanti." keputusan yang tak cukup dimengerti
oleh pemilik sweet strawberry lips.
"Kita rayakan ulang
hari jadimu, kita berdua saja. Kau ingin dimana? Vatos
Urban? Goseumdochi? La Categorie?" beberapa resto dengan pelayanan terbaik yang Kyuhyun tahu,
dan mata sipit yang melebar antusias itu adalah jawaban ya terlalu kentara. Lagipula diajak jalan-jalan Kyuhyun adalah kejadian
langka sejak jabatan chief executive dilimpahkan kepadanya.
"Aku mau yang black forest-nya paling enak~!" kalimat yang segera mendapat senyum tipis dan usapan
lembut di atas kepala.
"Kau kan sudah memakan
itu, memang kau tidak takut gendut, hm?"
Menggeleng dengan bibir
mengerucut imut, "aku kan sudah ideal~" memiliki tinggi setara anak
sekolah menengah dengan dandanan yang kekanakan, pertambahan umur hanya bullshit bagi gadis Kyuhyun ini.
"Jadi kita beli black forest, ne? Ne?"
Mencium pipi sebagai
tindakan paling ampuh untuk membujuk Kyuhyun, puppy sudah lama tidak mempan untuk memaksanya. Dan senyum dengan
anggukan itu cukuplah sebagai jawaban Minji.
"Arrasseo."
bersorak senang dan memeluk lagi tubuh besar Kyuhyun, membuat lelaki itu
terkekeh melihat gadisnya begitu bersemangat.
"Saranghae, Kyu~"
"Nado, baby.."
.
.
Kembali dengan piring penuh buah dengan warna yang beragam, duduk di sofa setelah meletakkan benda itu di tengah
snack yang memenuhi meja.
Minji berkali-kali pergi ke
dapur, mengatakan kalau Heechul sedang membantu Sungmin membuat kue. Dua lelaki
itu juga memanggil Ryeowook, yang artinya memperbesar peluang Kyuhyun untuk
kehilangan Minji setelah ini.
"Sudah cukup,
sayang."
Lagipula
yang dilakukan Kyuhyun hanyalah
memperhatikan sang kekasih. Daripada ke dapur dan di bully Heechul, ia lebih memilih menghidupkan tv. Memutar dvd hadiah
ulang tahun gadisnya. Meski sebenarnya kartun sama sekali bukan selera Kyuhyun.
"Wah, sudah
mulai~" dan tubuh kecil itu menyandar nyaman dengan mata fokus pada layar, sedang tangannya konsisten meraih potato chips di atas pangkuan. Kyuhyun merangkulnya dari samping, membuat sandaran Minji terasa lebih nyaman.
Membiarkan si manis masuk
dalam dunia fantasi Disney, sedang Kyuhyun
memilih memperhatikan gadisnya yang hari ini begitu istimewa. Memakai atribut
serba pink, dari ikat rambut sampai
kaus kaki. Padahal setahunya biru adalah warna mayor gadis ini.
"Siapa yang memberimu
pakaian ini?"
Menyentuh pelan kain yang melingkupi
pundak kecil Minji, merasa serat pakaian itu begitu lembut. Bahkan Kyuhyun baru
tahu kalau merah muda jika disandingkan dengan kulit susu kekasihnya akan
menjadi se-tidak bisa membuatnya berpaling begini.
"Yesung oppa yang
belikan."
"Mwo?" Kyuhyun itu
memiliki pendengaran yang sensitif menyangkut nama pria. Selain Heechul dan
Sungmin yang cukup termaklumi hari ini, telinganya sama sekali tidak menyukai
nama pria manapun – kecuali namanya.
"Beberapa hari lalu
Yesung oppa meng-upload foto di sns, dia memakai baju pink. Lalu ku katakan padanya kalau
bajunya sangat bagus. Dan ternyata hari ini dia mengirim kado, Sungmin oppa
bilang dia tidak bisa datang karena sibuk."
Selain mensyukuri kesibukan
lelaki pecinta kura-kura itu, Kyuhyun rasa ia harus lebih rajin di sosial
media. Membiarkan gadisnya terlalu dekat dengan pria selain dirinya hanya akan
membuat gadis itu semakin dicintai
banyak orang.
"Lalu kau memakainya
begitu saja?" kesal juga karena gadis ini tidak memakai baju pemberiannya,
padahal yang kekasihnya disini bukan namja Kim itu.
"Aniyo~ Sungmin oppa
bilang warna bajunya bagus, cocok untukku. Lagipula baju ini hangat."
pujian yang malah membuat panas telinga Kyuhyun. Ia seharusnya tidak datang
terlambat tadi, jadi bisa memilihkan baju untuk Minji.
"Aku kan juga pernah
membelikanmu baju warna pink, sayang.
Kenapa kau tidak memakai yang pemberianku saja?" cemberut pada yang tengah
meraih piring buah di atas meja.
"Aku malas mencarinya
di lemari, Kyu.. lagipula Sungmin oppa tadi memaksaku cepat-cepat." kembali menyandar pada yang setia merangkul pundaknya, salah sendiri datang
terlambat.
"Oh ya, Heeppa
melarangku keluar. Dia bilang ulang tahunku bisa dirayakan lagi saat Ryeowook oppa
datang nanti." perintah tiba-tiba lelaki sakratis itu,
tentu saja tidak ingin membiarkan Kyuhyun berdua lebih lama dengan Minjinya. Heechul itu entah kenapa menjadi
sangat menyebalkan.
"Gwenchana," menghela
nafas dan tersenyum hambar, paling tidak Kyuhyun akan mendapat potongan kue
pertama nanti.
"Tapi, kau harus
melakukan sesuatu untukku." bersyukur karena otak encernya bekerja dengan
cepat, seharusnya sejak tadi saja Kyuhyun buat Kim Heechul itu mati di tempat.
"Mworagu?"
Wajah polos yang sayang untuk dimanfaatkan, tapi sebagai calon halal gadis ini
rasanya sudah cukup Kyuhyun membiarkan kekasihnya terus dipengaruhi Heechul.
Mengeratkan rengkuhan pada
pundak kecil sang kekasih, membiarkan wajah manis itu menatapnya menunggu
jawaban. Dan melahap stroberi yang tersedia di piring Minji mengingatkan
Kyuhyun pada apa yang ia nikmati setengah jam lalu.
Bahkan baby pink alami tanpa lip
balm itu tampak sangat menggiurkan sekarang.
"Di hadapan oppamu
nanti, kau harus menciumku."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar